Dunia fotografer sekarang seperti tidak memerlukan lagi hal
yang namanya cetak foto. Pasalnya sekarang ini semua pencinta foto seakan lebih
mudah untuk menyimpan hasil fotonya karena sudah ada yang namanya sistem
penyimpanan digital. Ketika seseorang memotret sesuatu yang mungkin lebih
berkesan. Mereka tidak perlu mencetak hasil jepretannya untuk melihat hasilnya
namun cukup memasang file digital hasil jepretannya tersebut ke salah satu
gadget baik itu laptop atau yang lainnya yang bisa menampilkan hasil fotonya
tersebut, maka sudah bisa melihat-lihat hasil jepretan tersebut.
Namun, pemikiran seperti itu ternyata tidak dibenarkan dalam
dunia fotografi. Hasil cetakan foto tetap menjadi prioritas utama sang fotografer.
Disebutkan dalam sebuah laman di detikInet, Samuel Sunanto yang merupakan
fotografer profesional yang sudah lama menggeluti bidang fotografi menyebutkan
bahwa hasil cetakan foto tersebutlah yang membedakan fotografer professional
dengan yang amatir.
Bahkan dalam kontes foto professional, yang dinilai itu
bukan kualitas foto dalam bentuk digitalnya, akan tetapi hasil cetakan foto
dari sang peserta lomba tersebut.
Untuk mendapatkan hasil cetakan foto dengan kualitas yang
lebih baik dan mempuni, dibutuhkan printer dengan kualitas yag lebih baik pula.
Untuk itulah Cannon seperti memahami akan keinginan para penggelut dunia
fotografi tersebut dengan meluncurkan dua buah printer yang mampu menghasilkan
hasil cetakan yang luar biasa dan sempurna.
Pixma Pro-10 dan Pixma Pro-100 adalah dua buah printer yang
saya maksudkan. Dengan beberapa peningkatan kualitas dari seri sebelumnya,
Printer ini diharapkan mampu memenuhi keinginan para fotografer untuk
menghasilkan kualitas yang cetakan yang sempurna. Printer ini akan dijual ke
pasaran dengan harga Rp. 6,7 juta dan Rp. 4,7 juta. Dikutip dari laman yang
sama di detikInet disebutkan bahwa printer ini akan mulai dipasarkan di
Indonesia setidaknya pada pertengahan Desember 2012 nanti.
Kedua produk sudah dilengkapi WiFi, Etherner dan aplikasi
Print Studio Pro. Untuk yang seri Pro 10 memakai sistem 10-color ink dan
kombinasi Chroma Optimizer serta 3 tinta monochromatic (photo black, matte
black dan gray), fitur ini diklaim mampu membuat reproduksi dari gelap terang dan
meningkatkan gradasi tonal pada saat cetak monochrome. Sedangkan Pro-100
memakai 8-color dye ink system termasuk 3 tinta monochromatic.
Untuk tinta yang digunakan, kedua printer ini berbeda. Pixma Pro
10 misalnya, Printer ini akan memakai tinta lucia, sedangkan untuk Pro
100 akan memakai Tinta dye yang dipasangkan dengan ChromaLife100+. Kedua
printer ini sama-sama menggunakan Canon Fine yang diklaim menghasilkan kualitas
cetak lebih halus dan tajam hingga 4800 X 2400 dpi.
Untuk kecepatan mencetak, Pro-10 dikatakan mampu mencetak
foto berwarna maupun hitam putih berukuran A3+ dalam waktu 5 menit 20 detik.
Sedang Pro-100 dapat mencetak foto berwarna ukuran A3+ dalam waktu 1 menit 30
detik dan foto hitam putih dengan ukuran yang sama dalam waktu 2 menit 55 detik.
Post a Comment