Bisa jadi niatan Blackberry untuk membangun pabrik mereka bersama Foxconn di tanah air alami ganjalan. Sebab, perkara pajak menyandera kesepakatan ini. Mengapa itu bisa terjadi dan apakah akan berujung kegagalan?
Hon Hai Precision Industry atau Foxconn sebelumnya telah lakukan pembicaraan dengan pemerintah Indonesia terkait niat investasi mereka. Reuters menulis jika proses negosiasi sempat terhenti. Antara keduanya masih belum menemui titik temu terkait persoalan pajak.
Pemerintah Indonesia cukup terbuka dengan tawarkan pelbagai kemudahan. Foxconn sendiri juga tak main-main soal nilai investasi yang bakal mereka suntikkan. Dalam lima tahun ke depan secara bertahap, Hon Hai Precision Industry siap gelontorkan investasi senilai USD 10 miliar.
Nilai investasi yang luar biasa besar itu tentu saja tidak mungkin diabaikan oleh pemerintah. Namun, Hon Hai Precision Industry masih belum berikan rincian tawaran kemudahan yang disodorkan padanya. Proses negosisasi terhenti sementara tatkala berdiskusi soal pajak.
Dari pada itu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi mengaku siap jika Foxconn akan berinvestasi di Jakarta. Ada dua wilayah yang dibidik Hon Hai Precision Industry; Jakarta dan Yogyakarta.
Mantan Walikota Surakarta itu bahkan sudah siapkan lahan seluas 200 hektar di Marunda, Jakarta Timur bila memang Blackberry ingin dirikan pabrik di Jakarta. Jokowi juga berjanji akan sediakan infrastruktur dan pekerja jika diperlukan.
Blackberry dengan kode nama ‘Jakarta’ di akhir tahun lalu jadi topik utama pemberitaan media. Tak hanya dari kode namanya yang merupakan Ibukota Indonesia, handset yang menyasar pengguna kelas menengah ke bawah ini kabarnya bakal dibuat di Indonesia. Dan memang bernar adanya kemudian jika antara Blackberry dan Foxconn miliki rencana membangun manufaktur di tanah air.
Post a Comment